HIMPUNAN
- Arti dari HimpunanKumpulan objek yang didefinisikan dalam 1 kesatuan & terdefinisikan dengan jelas.
Contoh:
• Kumpulan anak-anak yang berusia dibawah 10 tahun (Himpunan).
• Kumpulan anak-anak yang pintar (Bukan himpunan,
sebab "pintar" tidak memiliki tolak ukur / standar yang jelas)
- Nama himpunan dalam huruf kapital
- Anggota himpunan ditulis dalam kurung kurawal { }
- Setiap anggota himpunan dipisahkan dengan tanda koma ","
- Anggota himpunan yang tidak terhingga ditulis dengan tanda 3 titik "..."
Contoh: A = {1,2,3,4,5,...}
- Ada 3 cara menyatakan himpunan:
- Deskripsi, dengan kata-kata.
- Tabulasi, dengan mendaftarkan semua anggota.
- Rule, dengan notasi pembentuk himpunan.
Contoh:
A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 10.
- Deskripsi: A = { bilangan cacah kurang dari 10 }
- Tabulasi: A = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
- Rule: A = { x | x bilangan cacah kurang dari 10}
atau
Rule: A = { x | x < 10, x bilangan cacah}
• Kedua contoh Rule diatas dibaca: "A adalah himpunan anggota x, dimana x adalah bilangan cacah kurang dari 10.
- Anggota Himpunan" ∈ " : anggota
" ∉ " : bukan anggota
Banyaknya anggota himpunan ditulis dengan notasi n(A).
Contoh:
B={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} → n(B)=10
0 ∈ B → 0 adalah anggota himpunan B
2 ∈ B → 2 adalah anggota himpunan B
10 ∈ B → 10 bukan anggota himpunan B
12 ∈ B → 12 bukan anggota himpunan B - Macam-macam Himpunan
- Himpunan Semesta : Semua anggota yang sedfang dibicarakan.
- Himpunan Kosong : himpunan yang tidak memiliki anggota, dinyatakan dalam {} atau ∅.
Catatan: Setiap himpunan selalu mempunyai himpunan kosong. - himpunan Bagian : anggota suatu himpuan yang menjadi anggota himpunan lain.
" ⊂ " : himpunan bagian
" ⊄ " : bukan himpunan bagianContoh:
S = { bilangan asli kurang dari 10 }={1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = { bilangan asli ganjil kurang dari 10 }={1,3,5,7,9}
B = { bilangan asli genap kurang dari 10 }={2,4,6,8}
A ⊂ S → himpunan A adalah himpunan bagian dari S
B ⊂ S → himpunan B adalah himpunan bagian dari S
A ⊄ B → himpunan A bukan himpunan bagian dari BTotal himpunan bagian A=2n(A)
dimana n(A)=banyaknya anggota himpunan A;
• Metode Rumus:Jika A=2n(A), maka jumlah himpunan bagian A yang memiliki k anggota =
m!(m−k)!×k!
dimana ! adalah Faktorial. Contoh 6!=6⋅5⋅4⋅3⋅2⋅1=720 (dikali mundur sampai satu)1Anggota himpunan → { }n(A)=011Anggota himpunan → {a}n(A)=1121Anggota himpunan → {a,b}n(A)=21331Anggota himpunan → {a,b,c}n(A)=314641Anggota himpunan → {a,b,c,d}n(A)=415101051
1 → k=0 himpunan kosong {}
5 → k=1 anggota: {a},{b},{c},{d},{e}
10 → k=2 anggota: {a,b},{a,c},{a,d},{a,e},{b,c},{b,d},{b,e},{c,d},{c,e},{d,e}
10 → k=3 anggota: {a,b,c},{a,b,d},{a,b,e},{a,c,d},{a,c,e},{a,d,e},{b,c,d},{b,c,e},{b,d,e},{c,d,e}
5 → k=4 anggota: {a,b,c,d},{a,b,c,e},{a,b,d,e},{a,c,d,e},{b,c,d,e}
1 → k=5 anggota: {a,b,c,d,e}
Dengan total himpunan n(A)=5 adalah 1+5+10+10+5+1=32 himpunan bagianContoh:
A = {4 huruf abjad pertama}={a,b,c,d} → n(A)=4
Total himpunan bagian A=2n(A)=24=16
Jumlah himpunan bagian yang memiliki:
k anggota =m!(m−k)!k!
1 anggota (k=1) =4!(4−1)!1!4!3!1!4⋅3⋅2⋅13⋅2⋅1×1
2 anggota (k=2) =4!(4−2)!2!4!2!2!4⋅3⋅2⋅12⋅1×2⋅1122
3 anggota (k=3) =4!(4−3)!3!4!1!3!4⋅3⋅2⋅11×3⋅2⋅1
atau dengan segitiga Pascal:1Anggota himpunan → { }n(A)=011Anggota himpunan → {a}n(A)=1121Anggota himpunan → {a,b}n(A)=21331Anggota himpunan → {a,b,c}n(A)=314641Anggota himpunan → {a,b,c,d}n(A)=4
1 → k=0 himpunan kosong {}
4 → k=1 anggota: {a},{b},{c},{d}
6 → k=2 anggota: {a,b},{a,c},{a,d},{b,c},{b,d},{c,d}
4 → k=3 anggota: {a,b,c},{a,b,d},{a,c,d},{b,c,d}
1 → k=4 anggota: {a,b,c,d}
Total himpunan n(A)=4 adalah 1+4+6+4+1=16 himpunan bagian
- Diagram VennDiagram Venn dapat digunakan untuk menyatakan hubungan dan operasi-operasi antara 2 himpunan atau lebih.
Aturan Diagram Venn:
- Himpunan Semesta (S) digambarkan dengan persegi panjang & lambang S ditulis di pojok kiri atas.
- Setiap himpunan bagian digambarkan dengan lingkaran & nama himpunan tersebut ditulis di dekat lingkaran himpunan tersebut
- Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan noktah (•) & nama anggota ditulis di dekat noktah tersebut.
Contoh:
S = { bilangan asli kurang dari 10 }={1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = { bilangan asli ganjil kurang dari 10 }={1,3,5,7,9}
B = { bilangan asli genap kurang dari 10 }={2,4,6,8}
Diagram Venn:
SKeterangan: A dan B saling lepas karena tidak ada anggota yang sama.
A
•3
•5•7
•9
B
•4•6
•8 - Hubungan antar HimpunanHubungan antar himpunan terbagi menjadi:
- Himpunan Sama ( = )
Jika kedua himpunan mempunyai jenis anggota yang sama, dapat ditulis A=B (A sama dengan B)Contoh:
A={a,i,r}
B={r,i,a}
Kedua himpunan mempunyai jenis anggota yang sama.
Diagram Venn:
S
A=B - Himpunan Ekuivalen ( ∼ )
Jika kedua himpunan mempunyai jumlah anggota yang sama, ditulis n(A)=n(B) atau A~B (A ekuivalen B)Contoh:
A={1,2,3,4,5} → n(A)=5
B={a,e,i,o,u} → n(B)=5
Kedua himpunan mempunyai jumlah anggota yang sama. - Himpunan Saling Lepas ( || atau ⊃⊂ )
Jika kedua himpunan tidak mempunyai anggota yang sama, ditulis A||B atau A⊃⊂B (A saling lepas dengan B)Contoh:
A={bilangan ganjil}
B={bilangan genap}
Kedua himpunan tidak mempunyai jenis anggota yang sama.
Diagram Venn:
S
A•1•3•5
B•2•4•6
- Himpunan Tidak Saling Lepas ( ⊃⊂ )
Jika kedua himpunan mempunyai sebagian anggota yang sama dan sebagian lagi berbeda, maka dapat ditulis dengan ⊃⊂ (A tidak saling lepas dengan B)Contoh:
A={1,2,3,4,5,6}
B={2,4,7,8,9}
Kedua himpunan ini mempunyai anggota yang sama yaitu 2 & 4.
Diagram Venn:
S
A•1•3•5•6
B•7•8•9
- Himpunan Bagian
Disebut sebagai himpunan bagian apabila himpunan tersebut memiliki jenis anggota yang semua anggota-anggotanya merupakan bagian dari suatu himpunan lainnya.Contoh:
A={a,b,c,d}
B={a,b}
C={b,c}
D={c,d}
E={a,b,c}
Diagram Venn (B ⊂ A):
SHimpunan B merupakan bagian dari himpunan A.
A•c
B
Diagram Venn (C ⊂ A):
SHimpunan C merupakan bagian dari himpunan A.
A•a
C
Diagram Venn (D ⊂ A):
SHimpunan D merupakan bagian dari himpunan A.
A•a
D
Diagram Venn (B ⊂ E):
SHimpunan B merupakan bagian dari himpunan E.
EB
- Himpunan Sama ( = )
- Irisan & Gabungan Himpunan
- Irisan himpunan A & B.Merupakan himpunan yang anggotanya terdapat pada himpunan A maupun himpunan B.
Dapat ditulis A ∩ B (himpunan irisan A & B) dan dikenal dengan kata
"dan".
Notasi :
A∩B={x|x∈A dan x∈B}
Diagram Venn untuk hubungan:
- Himpunan SamaSSemua anggota himpunan A & B merupakan A ∩ B
A=B - Himpunan SamaSTidak ada anggota dari himpunan A & B yang merupakan A ∩ B
AB - Himpunan Tidak Saling LepasSSebagian anggota himpunan A & B (daerah arsir) merupakan A ∩ B
AB - Himpunan BagianSSemua anggota himpunan A (daerah arsir) merupakan A ∩ B
BA
- Himpunan Sama
- Gabungan himpunan A & B.Merupakan himpunan yang berisikan semua anggota dari himpunan A dan B.
Dapat ditulis A ∪ B (himpunan gabungan A & B) dan dikenal dengan kata
"atau".
Notasi :
A∪B={x|x∈A atau x∈B}
Rumus untuk hitung anggota himpunan gabungan:
n(A∪B)=n(A)+n(B)−n(A∩B)Contoh:
A={1,2,3,4,5,6} →n(A)=6
B={1,2,7} →n(B)=3
A∩B={1,2} →n(A∩B)=2
A∪B={1,2,3,4,5,6,7} →n(A∪B)=7
Dengan Rumus:
n(A∪B) = n(A)+n(B)−n(A∩B) = 6+3−2 = 7
Diagram Venn untuk hubungan:
- Himpunan SamaSSemua anggota himpunan A & B merupakan A ∪ B
A=B - Himpunan SamaSSemua anggota himpunan A & B merupakan A ∪ B
AB - Himpunan Tidak Saling LepasSSemua anggota himpunan A & B merupakan A ∪ B
AB - Himpunan BagianSSemua anggota himpunan A & B merupakan A ∪ B
BA
- Himpunan Sama
- KomplemenKomplemen himpunan A (ditulis A' atau Ac) adalah semua anggota himpunan semesta yang bukan merupakan anggota himpunan A.
Diagram Venn:
S
AContoh:
S={1,2,3,4,5,6}
A={1,2,3}
A'={4,5,6}
Diagram Venn:
S
A - Dalil De Morgan
- (A∪B)'=A'∩B'
Diagram Venn:S
AB - (A∩B)'=A'∪B'
Diagram Venn:S
AB
- (A∪B)'=A'∩B'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar